Hal ini disampaikan oleh dr Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD, FINASIM, atau dr Wisma, dari RS Pondok Indah Jakarta dalam diskusi media di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (10/5/2016). Menurut dr Wisma, inti dari komplikasi yang bisa terjadi pada pasien diabetes berawal dari kelainan pada pembuluh darah.
"Merokok saja kan sudah jelek, memengaruhi jantung kan. Apalagi merokok plus diabetes, itu sudah pasti kualitas pembuluh darahnya makin jelek tambah buruk kualitas pembuluh darahnya," tutur dr Wisma.
Ia menambahkan, efek negatif merokok dan diabetes pada dasarnya saling memengaruhi. Ketika seseorang diketahui mengidap diabetes, kemudian justru merokok, maka biasanya hasil HbA1c-nya akan jelek.
"Tapi kebalikannya juga. Jadi mau dilihat dari sisi manapun, diabetes dan merokok itu bukan partner yang baik karena sama-sama merusak pembuluh darah," tutur dokter yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo tersebut.
Sumber : detik.com
Jakarta, Kehidupan kota besar yang serba sibuk membuat banyak orang mudah mengantuk karena kurang tidur. Bila rasa kantuk datang saat sedang berkendara, minum kopi lebih banyak dijadikan solusi dibanding berhenti untuk istirahat.
Survei di Inggris menunjukkan bahwa 1 dari 5 orang pernah hampir tertidur saat mengendarai mobil. Di kalangan pengendara motor, pengalaman mengantuk hingga nyaris tertidur saat berkendara juga dialami oleh 3 dari 10 responden.
Dilihat dari jenis kelaminnya, laki-laki lebih sering mengantuk saat berkendara. Survei tersebut mengungkap, 25 persen laki-laki mengalaminya sedangkan pada perempuan angkanya hanya 13 persen.
Laporan keamanan berkendara yang dibuat oleh Post Office Car Insurance menunjukkan bahwa kondisi ini sangat berbahaya. Sebanyak 3 dari 10 pengemudi mengalami insiden, mulai dari hampir menabrak penyeberang jalan hingga menabrak kendaraan lain.
"Apapun yang menghalangi kemampuan ntuk konsentrasi bisa berbahaya dan bisa memicu insiden berakibat fatal," kata Paul Havenhand dari Post Office Car Insurance seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (28/10/2013).
Saat merasa mengantuk, para pengemudi ataupun pengendara motor sangat dianjurkan untuk berhenti dan beristirahat. Secara berkala, istirahat selama 15 menit setiap 2 jam juga dianjurkan saat menempuh perjalanan jarak jauh dengan berkendara.
Meski begitu, 36 persen responden merasa terlalu buru-buru untuk segera sampai ke tujuan. Hampir 18 persen mengemudi tanpa istirahat selama 4 jam, sedangkan 6 persen bahkan mengemudi tanpa istirahat selama 6 jam.
Bila rasa kantuk datang, 27 persen dari responden memilih minum kopi untuk menjaga matanya tetap terbuka saat rasa kantuk tiba-tiba melanda di tengah berkendara. Hanya 17 persen yang memilih berhenti untuk beristirahat.
Hasil penelitian terbaru dari Voucher Codes Pro menunjukkan, setiap hari karyawan menghabiskan waktu rata-rata 45 menit dari waktu bekerjanya untuk merokok. Dalam kurun waktu seminggu, waktu tersebut bisa mencapai 4 jam bila diakumulasikan.
Para ilmuwan pun membuat perhitungan untuk sehatuh, dengan mempertimbangkan hari libur yang berlaku di kebanyakan tempat kerja. Dibandingkan karyawan yang langsung kembali bekerja setelah makan, karyawan yang merokok dulu bekerja rata-rata 7 hari lebih sedikit dalam setahun.
Hanya sedikit, yakni 20 persen responden yang meyakini bahwa kebiasaannya merokok membuat semangat kerjanya mengendur. Sedangkan bagi 46 persen responden yang merupakan perokok, merokok diyakini justru meningkatkan kinerja karena bisa meredakan stres.
George Charles, direktur marketing dari Voucher Codes Pro menganjurkan para pengelola perusahaan untuk berpikir ulang saat hendak menerima karyawan yang punya kebiasaan merokok. Menurutnya, jumlah waktu yang dihamburkan untuk memenuhi kebiasaan tersebut cukup berharga.
"Urusan mempekerjakan seorang perokok tidak diragukan lagi memang kontroversial. Namun jelas ada satu hal yang perlu dicermati dari hasil studi ini," kata Charles seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (22/10/2013).
Para responden yang disurvei mengatakan dalam sehari mengambil jeda istirahat sebanyak 6 kali untuk merokok. Masing-masing jeda istirahat butuh waktu rata-rata 7 menit 30 detik, kurang lebih sama seperti waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan sebatang rokok.
Pemborosan waktu yang terungkap dalam penelitian ini masih belum termasuk cuti atau izin sakit yang diambil para perokok. Seperti diketahui, rokok bisa melemahkan daya tahan tubuh dan dalam jangka panjang memicu berbagai penyakit kronis seperti gangguan jantung dan kanker.
Tapi tahukah Anda apa yang akan terjadi pada tubuh Anda jika dehiderasi? Ternyata dehiderasi tidak hanya menyerang fisik, tapi juga psikologis lho! Orang yang dehidrasi bisa bikin sensi alias cepat emosi.
Setiap bagian di tubuh kita memerlukan air, bahkan sekitar 60% dari tubuh kita dan setiap organ-organnya mengandung adalah air. itulah sebabnya kita sangat membutuhkan cukup banyak air untuk memenuhi kebutuhan di tubuh kita. Dan jika kita kekurangan cairan ternyata dampaknya cukup banyak seperti kulit kering, kusam, tidak fokus dan bahkan kita juga bisa cepat emosi. Hal ini disampaikan pada acara Media Gathering dengan tema Stay Healthy, Stay Hydrated Bersama Nestle Pure Life, di Zumba Fitness Liza Natalia's Arena, La Codefin Mall lantai 3, Jalan Kemang Raya No 8, Jakarta Selatan, dan ditulis pada hari Sabtu (5/10/2013).
Riani juga mengatakan bahwa seperti halnya tomat ataupun timun yang akan menjadi kering dan keriput bila dimasukkan ke dalam kulkas dan tidak terkena air, otak manusia juga akan mengalami hal yang sama jika terjadi dehidrasi. Brain cell dalam kepala akan menciut dan menyebabkan orang kurang konsenterasi, sensitif, mudah marah dan bahkan stres.
"Pada otak itu ada yang namanya brain cell, nah itu akan menjadi menciut kalau tidak diberi cairan, setelah diberi cairan dia akan mengembang lagi. Nah itulah yang menyebabkan kita jadi kurang fokus, mudah marah. Apalagi kalau lagi panas, haus itu akan lebih sensitif lagi. Perlu Anda ketahui bahwa stres itu bisa membunuh lebih cepat. Jadi sudah tidak cukup minum, ditambah stres, itu bisa bahaya. Dan yang perlu Anda ketahui juga, air itu adalah anti-stres yang paling mudah dan murah," ujar Riani.
Adapun air mineral yang baik menurut Riani adalah air mineral yang mengandung sodium, potasium, kalsium serta magnesium dan sudah memiliki standarisasi nasional maupun internasional. Karena tubuh tidak hanya membutuhkan air namun juga air yang sehat, serta yang terpenting mengandung kalsium dan magnesium yang sangat dibutuhkan tubuh.
"Jangan salah, kalsium saja itu tidak cukup. Tubuh kita juga butuh magnesium. Karena keduanya sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kalau kurang tidur, atau cepat marah, coba minum air lebih banyak lagi. Kalau mau tidur seperti bayi, coba minum air mineral sebelum tidur. Saya setiap malam minum itu, dan hasilnya tidur jauh lebih nyenyak," katanya.
Riani menjelaskan selain kulit kering dan mudah emosi, masih banyak akibat dari dehiderasi yang terjadi pada seseorang. Misalnya saja, penuaan dini, obesitas, kolesterol, maag, migrain, diabetes, otak kering hingga sulit berpikir, kelelahan yang sangat, berbagai penyakit kronis, bahkan hingga kematian.
Nah, oleh karena itu, air benar-benar sangat penting bagi kesehatan tubuh kita dan untuk bertahan hidup. Bahkan menurut Riani banyak sekali penyakit yang kunci dari penyembuhnya hanya satu, yaitu minum air. Contohnya saja demam berdarah, penyakit yang bisa menyebabkan kematian yang dalam jumlah yang tidak sedikit ini, ternyata bisa disembuhkan dengan banyak minum air mineral lho.
Namun sayangnya tidak banyak orang di Indonesia yang cukup minum air, dan alasannya pun beragam. Ada yang memang tidak terbiasa cukup minum air, ada yang karena minum air membuatnya merasa mual, bahkan ada yang karena terganggu dengan adanya rasa tidak enak pada tenggorokan setelah minum. Hal ini disampaikan Riani karena sebagian orang banyak yang tidak paham bagaimana mengonsumsi air yang sehat.
"Banyak yang minum air itu ya minum saja, dan hanya tahu bahwa air isi ulang itu tidak baik. Padahal air mineral itu juga ada standarisasinya. Bagaimana proses produksinya, bahan baku seperti botolnya bersih bening atau tidak. Kalau sampai setelah minum air justru rasa di tenggorokan itu tidak enak, berarti air itu tidak sehat. Air mineral yang tepat itu penting sekali memang," ujar Riani kepada detikHealth.
Riani melanjutkan, "Kalau pemilihan airnya tidak tepat, orang bisa jadi malas minum, karena rasanya enggak enak di tenggorokan, bikin mual dan sebagainya. Jadi ya pemilihan air mineral yang tepat itu penting sekali. Kalau tidak ya seperti yang saya bilang tadi, dehiderasi, jadinya mudah emosi, kisut, keriput, kulit kering kan ya. Jadi benar-benar itu harus diperhatikan."